Bali memang tak pernah kehilangan daya tariknya. Tapi di balik gemerlap Seminyak dan Ubud, ada satu permata yang sering terlewatkan: Nusa Penida.
Pulau kecil di tenggara Bali ini dikenal karena keindahan alamnya yang masih alami, tebing-tebing dramatis, dan air laut sebening kristal.
Berbeda dengan Bali daratan yang sudah ramai turis, Nusa Penida menyuguhkan suasana lebih tenang, liar, dan menantang — cocok bagi kamu yang mencari petualangan dan ketenangan dalam satu paket perjalanan.
Pesona Alam yang Tak Tertandingi
1. Kelingking Beach – Tebing T-Rex yang Ikonik
Tak ada tempat yang lebih fotogenik di Nusa Penida daripada Kelingking Beach.
Dari atas tebing, bentuk daratan menyerupai kepala dinosaurus raksasa menghadap laut biru jernih.
Namun hati-hati — jalan menuju pantai di bawahnya cukup terjal, hanya cocok bagi petualang sejati.
2. Broken Beach – Keajaiban Alam Berbentuk Lengkungan
Di bagian barat pulau, kamu akan menemukan Broken Beach (Pasih Uug), formasi batu raksasa berlubang yang membentuk kolam alami dengan air laut masuk dari celah tebing.
Tempat ini sempurna untuk menikmati matahari terbenam tanpa keramaian wisatawan.
3. Angel’s Billabong – Kolam Alami di Ujung Tebing
Hanya beberapa langkah dari Broken Beach, Angel’s Billabong menawarkan kolam alami berwarna hijau kebiruan yang muncul di antara bebatuan karang.
Jika ombak sedang tenang, kamu bisa berendam di sana dan merasakan sensasi “mandi di surga.”
4. Crystal Bay – Spot Snorkeling Favorit
Untuk pecinta laut, Crystal Bay adalah surga. Airnya sebening kaca, cocok untuk snorkeling atau diving.
Ikan tropis dan terumbu karang di sini masih sangat terjaga — bahkan kadang kamu bisa melihat ikan mola-mola di musim tertentu.
Akses dan Cara Menuju Nusa Penida
Dari Bali, kamu bisa naik speedboat dari Pelabuhan Sanur, yang memakan waktu sekitar 45 menit menuju Pelabuhan Toya Pakeh di Nusa Penida.
Harga tiket biasanya berkisar antara Rp150.000–Rp200.000 per orang, tergantung musim dan operator kapal.
Begitu tiba, kamu bisa menyewa motor atau mobil untuk menjelajahi pulau.
Perlu dicatat, jalan di beberapa area masih sempit dan berbatu — jadi bersiaplah untuk sedikit petualangan ekstra.
Waktu Terbaik untuk Berkunjung
Musim terbaik untuk menjelajahi Nusa Penida adalah antara April hingga Oktober, saat cuaca cerah dan laut tenang.
Hindari musim hujan (Desember–Februari) karena jalanan bisa licin dan ombak terlalu tinggi untuk kegiatan laut.
Tips Perjalanan ke Nusa Penida
Gunakan sepatu trekking. Beberapa lokasi seperti Kelingking atau Peguyangan Waterfall butuh usaha ekstra untuk dicapai.
Bawa air minum dan sunblock. Cuaca di sini cukup panas dan minim tempat berteduh.
Sewa guide lokal. Selain membantu navigasi, kamu juga ikut mendukung ekonomi warga setempat.
Datang pagi. Banyak lokasi ikonik cepat penuh menjelang siang.
Pastikan sinyal kuat. Sebagian area pulau masih minim jaringan internet, jadi unduh peta offline sebelumnya.
Menginap di Mana?
Pilihan akomodasi di Nusa Penida kini cukup beragam — mulai dari homestay sederhana hingga resort pinggir laut.
Beberapa rekomendasi favorit wisatawan antara lain:
Adiwana Warnakali Resort – view laut luar biasa dengan infinity pool.
Coco Resort Penida – suasana tenang di tengah alam tropis.
Manta Cottage Seaview – lokasi ideal untuk diving lovers.
Keunikan Budaya Nusa Penida
Selain keindahan alamnya, pulau ini juga kaya tradisi.
Setiap tahun diadakan Upacara Ngaben Laut, ritual unik di mana warga mengantar abu jenazah ke laut sebagai simbol penyatuan roh dengan alam semesta.
Pengunjung diperbolehkan menyaksikan, asalkan menghormati adat setempat.
Nusa Penida adalah surga tersembunyi yang menawarkan pengalaman berbeda dari Bali mainstream.
Pulau ini bukan hanya tentang pantai dan tebing, tapi juga tentang keaslian, ketenangan, dan keajaiban alam yang belum terjamah.
Bagi para pencinta petualangan, inilah destinasi yang memadukan keindahan ekstrem dan kedamaian spiritual.
Jadi, sebelum terlalu ramai oleh turis dunia — mungkin sekaranglah saatnya kamu menyaksikan keajaiban Nusa Penida dengan mata kepala sendiri.